Rabu, 29 Juli 2015

Mereka sering terabaikan. Mereka sering tak dianggap. Bahkan mereka sering dicap sebagai "borok" oleh perspektif outopis atas sebuah tatanan masyarakat modern. Padahal mereka adalah korban dari situasi yang tidak mereka kehendaki. Mereka pun tidak pernah bermimpi akan hidup dalam komunitas "kumuh" pinggiran rel. Kemampuan mereka yang serba terbatas, membuat mereka terpapar dalam kondisi tak mungkin menolak realita hidup.
Akankah kita membiarkan anak-anak itu kembali mengulang sejarah kelam hidup orangtua mereka? Siapakah kita jika kita membiarkan mereka kembali tanpa daya untuk menolak keterbatasan mereka?
# Knowledge.



Only by knowledge the kids would be build their future.

0 komentar:

Posting Komentar